![]() |
Gideon Jon Pinem, S.Th |
BERTUMBUH MENJADI DEWASA
Kedewasaan adalah proses perkembangan
kepribadian seseorang yang mewujud dalam sikap menghadapi setiap sesuatu.
Dewasa Dapat Mengalami Proses maju, Terhambat dan Mundur. Kedewasaan yang Maju
Adalah Orang yang selalu introspeksi Diri Kedewasaan yang terhambat adalah Orang
yang manja :
Selalu bergantung dan Tidak mau mendengar kritikan orang sebagai cermin
introspeksi diri.
Kedewasaan menurut tokoh masyarakat
Rick Warren mengatakan Kedewasaan dihasilkan melalui
hubungan dan komunikasi.
Kedewasaan yang dimaksud adalah kedewasaan secara sosial yaitu ketika
seseorang dapat mengkomunikasikan idenya kepada orang lain dan orang lain itu memahami
ide tersebut maka terjadilah hubungan timbal balik atau komunikasi dua arah.
Mario Teguh mengatakan Kedewasaan itu bukan masalah usia tapi masalah pengendalian diri. Sekalipun kelihatnya
seseorang itu memiliki badan kecil, pendek dan jelek belum barang tentu dia
tidak dewasa secara usia. Jadi kedewasaan yang dimaksud dalam hal ini adalah
kedewasan secara emosi yaitu bagaimana mengendalikan diri.
Psikologi membedakan enam aspek
perkembangan yang ada pada manusia.
1.
Aspek
fisik atau jasmani
Tanda dewasa secara jasmani adalah terlihat
jelas dari bertambahnya usia, badan seseorang mengalami pertambahan baik dalam
hal tinggi maupun dalam hal berat (Luk. 2:52). Termasuk dalam aspek fisik ini
adalah hal-hal seksual, yaitu berkembangnya kemampuan organ seksual maupun
ciri-ciri seksual yang semakin membedakan antara pria dan wanita. Organ-organ reproduksi telah berfungsi secara optimal yang
ditandai dengan :
produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel
telur yang memadai pada wanita.
Dewasa secara
jasmani artinya sudah mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan secara
maksimal dengan gizi yang memadai. Agar kondisi tubuh tetap sehat, harus juga
diperhatikan kesimbangan antara waktu bekerja (termasuk belajar) dengan waktu
santai dan olahraga.
organ-organ
reproduksi telah
berfungsi secara optimal yang ditandai dengan : produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel telur yang memadai
pada wanita.
Yang perlu mendapat perhatian khusus
adalah bagaimana dorongan seksual muncul itu benar dikendalikan dengan benar
(lih. Mat. 5:27-28).
Perubahan Pada Fisik
PERUBAHAN
|
LAKI-LAKI
|
WANITA
|
·
Kulit
·
Rambut
·
Dada
·
Ukuran tubuh
·
Keringat
·
Suara
·
Organ Seksual
|
Ø
Berminyak, jerawat
Ø
Kaki, dada, wajah, alat kelamin
Ø
Melebar
Ø
Bahu dan dada melebar, badan bertambah berat dan
tinggi
Ø
Lebih banyak timbul bau
Ø
Suara agak berat dan pecah
Ø
Organ kelamin membesar, kadang terjadi penegangan
dan keluar cairan saat tidur
|
ü
Berminyak, jerawat
ü
Kaki, ketiak, alat kelamin
ü
Tumbuh membesar kadang sedikit sakit
ü
Pinggul melebar, dada membesar, badan bertambah
berat dan tinggi
ü
Lebih banyak timbul bau
ü
Suara agak berat
ü
Mulai timbul haid dan ada cairan keluar dari
vagina
|
2.
Aspek
intelektual atau berpikir
Dewasa secara
intelektual artinya mampu memikirkan hal-hal yang lebih abstrak dan logis. Ada
perasaan tidak enak apabila ada sesuatu yang tidak bisa dipahami atau diterima
dengan akal mesti mencari tahu bagaimana yang sebenarnya dan seharusnya.
Bersikap kritis mulai lebih banyak dimunculkan termasuk menyikapi secara kritis
apa yang terjadi dilingkungan walaupun sebelumnya orang itu tampak cukup
menikmati apa yang ada.
Menjadi dewasa
secara intelektual berarti menggunakan akal budi untuk melakukan penilaian
dengan benar tidaknya sesuatu sehingga terjadi pertimbangan yang matang dalam
menghadapi masalah atau mengambil
keputusan.
Orang dengan
kemampuan intelektual yang tinggi bukan sekedar diharapkan mengambil keputusan
dengan cepat, di diharapkan memiliki hikmat sehingga keputusan yang diambil
bukan sesuatu yang akan disesali di kemudian hari (Yosus 1).
3.
Aspek
emosi
Emosi berkaitan
dengan bagaimana perasaan muncul dan diekspresikan. Dewasa secara emosi artinya
mampu mengendalikan perasaan dengan cara yang tepat untuk alasan yang tepat dan
ditujukan kepada orang yang tepat. Seharusnya, bertambahnya usia membuat orang
lebih mampu mengendalikan emosinya karena memang secara jasmani muncul hormone
yang menjalankan fungsi ini.
Dewasa secara Emosi juga ditandai dengan:
1)
Mampu
menghadapi tantangan dengan baik meskipun gagal tetapi tidak menyerah.
2)
Dapat
berpikir bijak walaupun di situasi sulit.
3)
Dapat
mengontrol amarah saat ada sesuatu yang menyakitkan hati.
4)
Tidak
gegabah dan selalu berpikir matang sebelum bertindak.
5)
Dapat
memanfaatkan situasi untuk hasil yang lebih baik.
4. Aspek Sosial
Orang yang dewasa dalam aspek ini mampu
berhubungan dengan baik dan benar dengan orang lain walaupun berbeda dari sudut
usia, pendidikan, kedudukan atau status social. Artinya, ia mampu menempatkan
dirinya sedemikian rupa sehingga berhasil menjalin komunikasi dua arah dengan
orang lain.
(bangingkan kisah Nuh, Paulus)
Empat
Faktor Menjalin Relasi
Ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika seseorang menjalin hubungan
dengan sesamanya, yaitu:
a.
Aku (dari Dalam)
relasi dimulai dari diri sendiri (aku). Namun “aku” juga mampu membuat relasi yang tidak baik. Relasi yang baik akan terjalin jika “aku” menerapkan prinsip win-win (menang-menang), yaitu tidak ada pihak yang dirugikan. Prinsip ini membuang jauh-jauh win-lose (menang-kalah) atau lose-lose (kalah-kalah). Prinsip ini meniadakan “yang penting aku”. Dengan demikian hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntungkan.
relasi dimulai dari diri sendiri (aku). Namun “aku” juga mampu membuat relasi yang tidak baik. Relasi yang baik akan terjalin jika “aku” menerapkan prinsip win-win (menang-menang), yaitu tidak ada pihak yang dirugikan. Prinsip ini membuang jauh-jauh win-lose (menang-kalah) atau lose-lose (kalah-kalah). Prinsip ini meniadakan “yang penting aku”. Dengan demikian hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntungkan.
b.
Anda (Dari luar)
hubungan yang tidak baik atau tidak sehat terjadi jika satu pihak menerapkan prinsip win-win sedangkan orangn lain (Anda) menerapkan prinsip win-lose atau lose-lose. Ketidakseimbangan prinsip harus dihindari sehingga tiddak ada pihak yag dirugikan.
hubungan yang tidak baik atau tidak sehat terjadi jika satu pihak menerapkan prinsip win-win sedangkan orangn lain (Anda) menerapkan prinsip win-lose atau lose-lose. Ketidakseimbangan prinsip harus dihindari sehingga tiddak ada pihak yag dirugikan.
c.
Stereotip
(lingkungan)
Stereotip adalah suatu sudut pandang seseorang atau masyarakat tentang suatu hal, dan pandangan tersebut melekat secara mendalam dalam pola pikir orang atau masyarakat itu sehingga sulit diubah. Contoh masyarakat khususnya adalah seorang perempuan dilarang pulang lebih dari pukul 22.00 WIB. Perempuan yang melanggar stereotip itu akan dianggap sebagai perempuan yang tidak baik.
Stereotip adalah suatu sudut pandang seseorang atau masyarakat tentang suatu hal, dan pandangan tersebut melekat secara mendalam dalam pola pikir orang atau masyarakat itu sehingga sulit diubah. Contoh masyarakat khususnya adalah seorang perempuan dilarang pulang lebih dari pukul 22.00 WIB. Perempuan yang melanggar stereotip itu akan dianggap sebagai perempuan yang tidak baik.
d.
Komunikasi
komunikasi yang baik dapat mengatasi setiap penghalang dalam hubungan. Komunikasi yang baik terlaksana jika setiap orang mau saling mengerti dan memahami pesan atau maksud orang lain meskipun berbeda dengan dirinya.
komunikasi yang baik dapat mengatasi setiap penghalang dalam hubungan. Komunikasi yang baik terlaksana jika setiap orang mau saling mengerti dan memahami pesan atau maksud orang lain meskipun berbeda dengan dirinya.
5.
Aspek
Moral (kesusilaan)
Moral merupakan unsur pembeda utama antara manusia dengan
binatang. Orang
yang dewasa secara moral ialah mereka yang telah memiliki kemampuan untuk membedakan benar dan salah, baik dan jahat, dan
mampu berbuat sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Seorang yang dewasa secara moral adalah orang yang
berbuat baik karena dorongan dari dalam irinya sendiri, bukan karena desakan
eksternal. Orang
yang dewasa secara moral dapat melakukan perbuatan baik bukan karena diperintah atau dibujuk-bujuk, melainkan dirinya sendiri sudah
mampu dengan pertimbangan moralnya sendiri melakukan sesuatu yang baik.
Pada usia
dewasa, seseorang diharapkan sudah memiliki pedoman mengenai apa yang benar dan
baik untuk dilakukan. Kebanyakan perilaku moral seseorang bersifat normative,
yaitu sesuai dengan norma-norma yang diharapkan masyarakat tentang apa yang
pantas atau tidak pantas, sesuatu yang biasa atau tidak biasa dilakukan.
Standar moral yang tinggi diperlihatkan
oleh orang yang memiliki kepedulian pada orang lain. (lihat kisah Yusuf)
6.
Aspek
Spiritual
Kedewasaan spiritual berarti kesadaran untuk melaksanakan
kewajiban-kewajiban ibadah dan meninggalkan larangan-larangan agama, saling
menghargai dan membina hubungan yang baik dengan sesama bahkan orang-orang yang
berbeda keyakinan. Dapat
bersyukur dimasa-masa sulit, biasanya orang yang masih labil akan
sulit bersyukur dimasa-masa sulit yang ada malah memberontak. Dapat mengubah
kekurangan menjadi kelebihan. Tentunya hal ini
diawali dari sikap bersyukur terlebih dahulu.
Spiritual adalah
hubungan yang terjalin dengan Allah yang mahakuasa. Atau lebih tepat bagaimana
penghayatan seseorang terhadap apa yang terbaik bagi Tuhan dan apa yang
dikehendaki-Nya, itulah standar moral yang dimilikinya. (tesis Kitab 1-2
Raja-raja, kisah Daud, Abraham)
CIRI – CIRI UMUM
DEWASA
|
TIDAK DEWASA
|
|
ASPEK
FISIK
|
||
·
Menerima hal yang tidak bisa diubah dari ciri
fisik yang ada sejak lahir
|
·
Tidak puas dengan ciri fisik yang ada sejak lahir
|
|
·
Menempatkan seks pada proporsi yang wajar
|
·
Memiliki sikap tidak sehat terhadap seks
|
|
·
Memiliki keseimbangan antara bekerja dan istrahat
|
·
Terlalu banyak bekerja atau terlalu banyak
bersantai
|
|
ASPEK
SOSIAL
|
||
·
Dapat bergaul dengan teman sebaya maupun yang beda
usia.
|
·
Hanya bergaul dengan kelompok tertentu
|
|
·
Bertanggungjawab atas kesalahan sendiri
|
·
Menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri
|
|
·
Senang atas keberhasilan orang lain
|
·
Senang atas kegagalan orang lain
|
|
ASPEK
EMOSI
|
||
·
Percaya pada diri sendiri
|
·
Kurang percaya diri
|
|
·
Bebas dari iri hati
|
·
Iri hati
|
|
·
Memiliki emosi yang wajar
|
·
Memiliki emosi yang tidak wajar
|
|
ASPEK
INTELEKTUAL
|
||
·
Tekun
|
·
Menunda – nunda pekerjaan dengan alasan yang tidak
jelas
|
|
·
Melihat ke masa depan
|
·
Terpaku pada masa lampau
|
|
·
Menarik manfaat dari kesalahan/kegagalan
|
·
Tidak mau belajar dari kegagalan/kesalahan
|
|
ASPEK
SPIRITUAL
|
||
·
Berbuat baik pada orang lain
|
·
Tidak berbuat baik pada orang lain
|
|
·
Takut akan Tuhan
|
·
Lebih takut kepada manusia atau hal – hal gaib
|
|
·
Bersyukur atas apa yang dimiliki
|
·
Tidak pernah puas akan apa yang telah dimiliki
|
|
DEWASA SECARA FISIK DAN PSIKIS
Dewasa menurut artinya dibagi menjadi dua. Dewasa secara fisik dan psikis. mengalami dewasa
fisik ditandai dengan masa pubertas. Pubertas
adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Mengalami Dewasa secara Psikis (kejiwaan) ditandai dengan:
1. cara/pola pikirnya rasional;
2. Kritis
3. bertanggung jawab;
4. menjadi lebih bijak;
5. dapat mengendalikan emosinya;
6. dapat berempati/tidak egois;
BERTUMBUH DEWASA DALAM IMAN
Apa yang menjadi hambatan-hambatan iman kita bertumbuh? Mengabaikan kehidupan batin kita bersama
Kristus, sementara kita memusatkan perhatian
pada penampilan luar. Tuhan sama sekali
tidak tertarik dengan bagian luar kita, jika
itu berbeda dengan hati kita. (Lit. 1 Samuel 16:7). Kehidupan yang sejati
adalah dari dalam keluar. Kehidupan yang dari luar ke dalam adalah kemunafikan
Kita hanya akan mengenal seseorang jika kita berkomunikasi dengan dia, begitu juga
kita dengan Tuhan dan inilah iman yang bertumbuh
1.
Iman Bertumbuh
Oleh Firman Tuhan
Firman
Allah katakan bahwa iman itu timbul dari pendengaran, yaitu pendengaran akan
firman Allah (Roma 10:17). Jadi supaya iman bertumbuh dan bertambah teguh, kita
memerlukan setiap hari firman Tuhan untuk dibaca, direnungkan dan dipraktekkan;
supaya kita mendapat kekuatan Allah. Sebab hanya kekuatan Allah yang mampu
mengalahkan dunia (Roma 1:16-17; I Yoh 5:4-5 ).
Kepada
Timotius rasul Paulus menulis, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik"(2
Timotius 3:12,16,17).
Sejalan
dengan perjalanan hidup dalam dunia yang semakin jahat, maka dibutuhkan iman
yang bertumbuh sampai mencapai kedewasaan penuh. Karena beriman kepada Yesus
Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat bukan saja tindakan sesaat ketika kita
menghadapi persoalan, tetapi juga merupakan sikap yang berkesinambungan yang
harus bertumbuh dan dikuatkan (Yoh 1:12 ).
2.
Iman Bertumbuh
Oleh Pengujian
Pengujian iman
adalah tindakan Allah untuk meningkatkan iman seseorang menjadi lebih
berkualitas. Oleh karena iman itu hidup, maka setiap orang percaya harus juga
siap menghadapi ujian-ujian yang diperlukan bagi pertumbuhannya untuk dapat
memperoleh buah yang matang. Perhatikan bagaimana Ayub (Ayub 1-42); Abraham (Kejadian 22); Daniel (Daniel 6); Sadrakh, Mesdakh dan Abednego (Daniel
3) dll.
3.
Iman Bertumbuh
Dalam Pencobaan
Pengujian
berbeda dengan pencobaan. Pencobaan yang berasal dari Iblis bertujuan untuk
menipu dan membinasakan manusia (Kejadian 3:1-5; Yohanes 10:10). Tetapi
pengujian yang dari Tuhan dipakai-Nya untuk merendahkan hati dan untuk
mengetahui isi hati kita (Ulangan 8:2). Reaksi-reaksi negatif yang muncul dari
pencobaan akan dipangkas oleh Tuhan. Setelah itu Tuhan akan memulihkan kita
dengan penghiburan dan memberi hati yang baru, yaitu hati yang taat (Yehezkiel
11:19,20).
4.
Iman Bertumbuh
Dalam Penganiayaan dan penderitaan
Tuhan
Yesus mengalami penderitaan sejak bayi (Matius 2:12-15). Di sepanjang hidup dan
pelayanan-Nya tidak pernah sepi dari penderitaan dan aniaya. Murid-murid-Nya
dan Gereja mula-mula juga mengalami hal yang sama. Kaisar Nero menjadi pemicu
aniaya terhadap Gereja Tuhan tanpa alasan (tahun 64 M). Tetapi meskipun
demikian tidak ada seorang pun murid Tuhan Yesus yang murtad karena aniaya dan
penderitaan. Gereja-Nya pun tidak pernah surut, tetapi sebaliknya semakin
bertambah besar dan kuat. Hingga pada saatnya dunia tidak mampu lagi membendung
perkembangan dan pertumbuhan Gereja dan akhirnya pada zaman Konstantinus Agung
(tahun 312 M) Gereja resmi dijadikan agama negara yang satu-satunya.
Kepada
Timotius rasul Paulus menulis, "Memang setiap orang yang mau hidup
beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius
3:12). Mengapa demikian? Karena penderitaan bukan saja merupakan akibat dari
ibadah kita, tetapi juga merupakan sebuah panggilan dan karunia (Filemon 1:29).
Terhadap dunia, penderitaan yang kita alami disebabkan oleh adanya roh kemuliaan
yang ada di dalam kita (1 Petrus 4:14); tetapi terhadap diri kita sendiri
setiap penderitaan yang kita alami bernilai sebagai karunia panggilan dan
sebagai alat pendidikan dan untuk menumbuhkan iman kita.
5.
Iman Bertumbuh
Dalam Kehidupan padang Gurun
Padang
gurun adalah istilah yang sering kita pakai untuk menggambarkan situasi dan
keberadaan sulit yang sedang kita alami. Padang gurun adalah waktu-waktu yang
sangat penting untuk menguji hati dan iman kita, apakah kita tetap melekat
kepada TUHAN. Padang gurun juga merupakan perjalanan yang harus dialami oleh
setiap orang percaya, sebab di sanalah karakter kita dibentuk. Kita dilatih
bagaimana menghadapi persoalan dengan sikap-sikap yang baru sebagai manusia
baru yang telah datang.
·
Firman Tuhan dan mengalami padang
gurun akan membawa pertumbuhan iman yang berkemenangan. Namun hal ini belum
cukup, sebab TUHAN menghendaki kita memiliki iman yang sempurna (Yakobus 2:22).
Jadi, iman diperlukan dalam perjalanan padang gurun kita masing-masing untuk
pembentukan karakter kita dan demi pertumbuhan iman kita.
·
Di samping itu perjalanan di
padang gurun adalah pembuktian akan adanya watak asli yang kita miliki selama
ini. Dan semuanya akan memancar keluar sebagai reaksi atas setiap masalah yang
sedang kita hadapi, kemudian akan berganti dengan karakter yang baru.
6.
Iman Bertumbuh
Karena Dipraktekkan
Surat
Yakobus menulis bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus
2:17.) Iman yang mati jelas tidak bertumbuh. Karena itu iman yang demikian
tidak berguna.
Perbuatan-perbuatan
dimaksudkan adalah perbuatan yang sejalan dengan iman yang kita miliki.
Perbuatan bagi pelayanan kita kepada TUHAN dan kegiatan melayani sesama (Roma
12:11; 1 Petrus 4:10 ). Tindakan rela melayani TUHAN dan melayani sesama
merupakan tindakan aktif yang menempatkan hidup kita sebagai hamba kebenaran.
Menyadari bahwa hidup kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah
Anak Domba Allah, sepatutnyalah kita tidak lagi menyerahkan anggota-anggota
tubuh kita menjadi senjata kelaliman melainkan untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran (Roma 6 :13).
7.
Iman Bertumbuh
Dengan Persoalan
Orang
percaya tidak pernah lepas dari persoalan (Mazmur 34:20). Kalau cara menghadapi
persoalan itu dengan sikap dan cara yang lama, pasti kita akan kalah. Sebaliknya
jika kita menghadapinya dengan sikap yang baru, pasti kemenangan akan kita
peroleh.
Reaksi
kita atas persoalan bisa keluar melalui perkataan, tetapi bisa juga dengan
tindakan. Dan reaksi yang kita lakukan itu akan menunjukkan siapa jati diri
kita sebelumnya. Sebagaimana firman Tuhan katakan, bahwa pohon yang baik akan
menghasilkan buah yang baik, tetapi pohon yang tidak baik akan menghasilkan
buah yang tidak baik pula (Lukas 6:43-45).
Pertumbuhan
iman dimaksudkan bukan saja untuk kita beroleh penggenapan janji Allah, tetapi
dengan iman juga akan membimbing kita untuk tetap melekatkan hati kita kepada
TUHAN. Hidup berharap dan bergantung kepada TUHAN itulah yang akan membentuk
hidup kita sebagai manusia rohani.
Demikian
kiranya menjadi berkat dan mari kita terus bertumbuh, Tuhan Yesus memberkati
MENJADI
KRISTEN YANG BERTUMBUH
“Dan
jadilah sama
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.”
(I Ptr. 2:2) Dalam ayat ini
dinyatakan hasrat untuk menjadi seperti bayi yang baru lahir yang selalu
mengingini air susu yang murni dan yang rohani, agar air susu yang murni itu
akan membuat kita bertumbuh bahkan beroleh keselamatan yang kekal.
Pertumbuhan seperti apa yang Tuhan inginkan dalam
hidup kita :
1.
Pertumbuhan
Pengenalan Akan Kristus
“Yang
kukehendaki
ialah mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,
di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.” (Fil 3:10) Setiap
orang yang mengenal Kristus dengan benar maka hidup kita pasti akan seperti
Paulus, yaitu mengenal kuasa Kristus dalam kebangkitanNya. Hidup kita akan
tetap bangkit walaupun dalam keadaan situasi apapun karena kita kenal siapa
Kristus. Tidak akan ada kekhawatiran dalam diri anak Tuhan walau keadaan dunia
semakin buruk dan jahat karena hati kita percaya kuasa Tuhan sanggup untuk menolong
kita, Tuhan akan mengangkat naik dan memelihara hidup kita. Pengenalan yang
solid kepada Kristus akan membuat hidup kita dipenuhi dengan kemuliaan Tuhan.
2.
Pertumbuhan
Dalam Iman Kepada Kristus
“Jadi
mereka yang hidup
dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan
Abraham yang beriman itu.” (Gal 3:9)
Orang yang
diberkati adalah orang yang hidup dari iman. Iman kita harus bertumbuh hari
lepas hari dan hidup kita dipelihara oleh Tuhan. Tantangan dan masalah yang
diizinkan Tuhan mengajari kita agar terus bertumbuh dalam iman dan mendatangkan
kebaikan. Tuhan tahu kekuatan dan kemampuan kita, dan Tuhan pasti akan menolong
kita dalam menghadapi kehidupan ini. Tantangan dan masalah diizinkan Tuhan
terjadi dalam hidup kita dengan maksud untuk mendewasakan iman kita kepada
Tuhan, seberapa kita berserah dan memiliki iman bahwa Tuhan sanggup untuk
menolong kita.
3.
Pertumbuhan
Dalam Kasih
“Barangsiapa mempunyai
harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu
hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam
dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan
perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan
dalam kebenaran.” (I Yoh 3:17-18)
Seringkali
ketika kita berbicara tentang uang atau harta adalah segalanya. Alkitab
menuliskan bahwa cinta akan uang adalah akar kejahatan. Namun, Alkitab pun
menuliskan apabila kita tidak bisa memberikan harta kita kepada orang yang
berkekurangan apakah kita masih bisa berbicara tentang kasih? Bertumbuh dalam
kasih dimulai dalam keluarga dan orang-orang yang seiman dan kemudian melangkah
keluar untuk membagikan kasih bagi banyak orang disekeliling kita. Kasih kita
hendaklah ditunjukkan bukan hanya dengan perkataan tapi melalui tindakan nyata
dan perbuatan yang baik.
Obat Penggugur Kandungan
BalasHapusObat Penggugur Kandungan Terbaik
Obat Penggugur Kandungan murah
Obat Penggugur Kandungan Cikarang
Jual Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Penggugur Kandungan Cikarang
Obat Aborsi
Obat Aborsi asli
Jual Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Asli
Jual Obat Aborsi Cikarang
Obat Aborsi Cikarang
Obat Telat Bulan
Obat Telat Bulan terbaik
Obat Telat Datang Bulan
Obat Telat Bulan Cikarang
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^